SEMARANG (jatengtoday.com) – Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng meminta warga ikut menjadi pengawas protokol kesehatan (prokes) di tempat-tempat wisata saat pemberlakuan PSBB pertengahan Januari ini.
Pada PSBB yang diberlakukan 11-25 Januari 2021 mendatang, ada aturan mengenai batasan jam operasional yang harus dipatuhi para pelaku pariwisata. Khususnya pada tiga wilayah yakni Banyumas Raya, Solo Raya dan Semarang Raya yang akan memberlakukan PKM.
Kepala Disporapar Jateng, Sinoeng Nugroho Rachmadi menjelaskan, komunikasi dan konsolidasi secara intens akan dilakukan baik secara kedinasan maupun dengan pengelola wisata dan asosiasi.
Selain upaya itu, pihaknya juga tak segan memberikan sanksi penutupan destinasi wisata yang melanggar ketentuan. Caranya dengan menggerakkan jurnalisme warga.
“Kami berkomunikasi dan berkonsultasi dengan dinas kabupaten atau kota, pelaku, asosiasi wisata agar membatasi operasional destinasi wisata. Citizen journalism juga kami gencarkan, agar masyarakat bisa mengawasi, manakala destinasi melanggar akan direkomendasikan ditutup,” ujarnya, Kamis (7/1/2021).
Dikatakan, sejak libur Natal dan tahun baru, sudah banyak destinasi wisata yang buka. Meski begitu, ada beberapa di antaranya yang ditutup karena tidak menaati peraturan yang ada.
Pihaknya telah menerima salinan instruksi dari Kementerian Dalam Negeri terkait pelaksanaan pembatasan kegiatan tersebut.
Dalam instruksi Mendagri tersebut, pemerintah daerah wajib melakukan kontrol terhadap penerapan protokol kesehatan dan pembatasan kegiatan masyarakat, yang dinilai menimbulkan kerumunan.
Di antaranya, penerapan kerja dari rumah sebanyak 75 persen, kegiatan makan dan minum di restoran maksimal 25 persen dari jumlah tempat duduk, pembatasan operasional maju hingga pukul 19.00, serta pembatasan jamaah di tempat ibadah maksimal 50 persen.
“Tentang pembatasan PKM untuk Jateng, di tiga wilayah itu, kami siapkan skenario dan komunikasi intens dengan pelaku, pengelola, dan asosiasi wisata terkait jam kunjung dan jumlah pengunjung,” tandasnya. (*)
editor: ricky fitriyanto