SEMARANG (jatengtoday.com) – Selain corona atau Covid-19, warga juga diminta mewaspadai demam berdarah dengue (DBD). Pasalnya, hingga akhir Maret 2020 sudah ada 2.115 kasus di Jateng, 40 orang di antaranya meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo menuturkan, ada 9 wilayah di Jateng dengan kasus DBD tinggi. Kabupaten Cilacap dengan 216 penderita dan korban meninggal 3 orang, Kota Semarang ada 154 penderita, 2 diantaranya meninggal dunia.
Selanjutnya, Kabupaten Jepara yang tercatat 136 penderita, dengan 1 orang meninggal. Disusul Kabupaten Banyumas dengan 132 kasus 3 meninggal dunia, Kabupaten Klaten dengan 131 penderita meninggal 3 orang. Kabupaten Kebumen dengan 124 kasus 4 orang meninggal dunia, kemudian Kabupaten Purbalingga dengan 99 penderita 2 orang meninggal, Kabupaten Brebes ada 87 kasus DBD 2 meninggal. Terakhir, Kabupaten Banjarnegara dengan 62 kasus 3 meninggal dunia.
“Semua wilayah di Jateng ada kasus DBD. Maka saya ingatkan di semua lingkungan, kantor, desa, kota, rumah, sekolah dan seluruhnya ditunjuk pemantau jentik nyamuk. Ini untuk meniadakan bibit nyamuk,” paparnya, Senin (13/4/2020).
Yulianto mengingatkan, hingga saat ini wilayah Jateng masih mengalami hujan dan memasuki musim pancaroba. Karena itu, pihaknya meminta warga waspada dengan memantau tampungan air dan menjaga kebersihan lingkungan.
“Galakkan gerakan PSN (pemberantasan sarang nyamum) dengan menguras, membersihkan, menutup tempat tampungan air, dan menaburkan bubuk larvasida jika perlu,” tandasnya. (*)
editor: ricky fitriyanto