SEMARANG (jatengtoday.com) – Sebanyak 78.000 siswa di Jateng mengaku miskin agar bisa menempuh pendidikan di sekolah negeri bergengsi. Pasalnya, siswa yang memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) akan mendapat tambahan nilai saat mendaftar di SMA/SMK negeri.
Oleh karena itu, Pemprov Jateng berencana menghapus syarat SKTM pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2019. Hal itu diungkapkan dalam acara “Mas Ganjar Menyapa” di Puri Gedeh Semarang, Selasa (8/1/2019).
Gubernur Jateng, Ganjar Pronowo mengatakan, dengan adanya persyaratan kepemilikan SKTM untuk mendaftar sekolah, banyak masyarakat mengaku-ngaku tidak mampu untuk dapat bersekolah di sekolah yang diharapkan.
“Kita temukan sekitar 78.000 SKTM yang tidak sesuai, harusnya tidak berhak dapat, malah dapat,” ujarnya.
Menurut Ganjar, total pendaftar SMA yang menggunakan SKTM sebesar 23 persen, dengan total kuota sebesar 20 persen untuk siswa miskin SMA di Jateng.
“Ini total pendaftar yang menggunakan SKTM di Jateng itu hanya 23 persen. Tertinggi SMA 3 Pemalang sekitar hampir 80 persen dan ini tinggi betul angkanya,” tambahnya.
Ganjar menambahkan, perlunya peningkatan standarisasi sekolah-sekolah, khususnya sekolah di Jateng. Sehingga, dapat memunculkan sekolah-sekolah favorit baru
“Semua sekolah akan kami favoritkan, adanya brand sekolah-sekolah hebat menjadi gula yang membuat semuanya medekat kesana. Maka yang tidak mampu secara akademis itu cukup kreatif. Kalaulah mereka mempunyai prestasi akademis non akademis mereka punya peringkat untuk bisa masuk,” jelasnya.
Selain itu, Ganjar mengatakan bahwa Pemprov tetap akan memberikan beasiswa pada siswa miskin yang berprestasi.
“Bagi siswa yang merasa memang benar-benar tidak mampu namun pintar secara akademis, pemerintah akan bantu dengan cara pemberian beasiswa. Jadi jangan khawatir,” pungkasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto