in

70 SMA/SMK di Jateng Mulai Jalankan Program Sekolah Damai

Program Sekolah Damai memilki 3 prinsip dasar yang disebut 3 pilar sekolah damai.

Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid (berkerudung) bersama beberapa pihak saat meluncurkan program percontohan Sekolah Damai. (istimewa)

SURAKARTA (jatengtoday.com) — Sebanyak 70 sekolah tingkat menengah atas/kejuruan di wilayah Jawa Tengah mulai menjalankan program Sekolah Damai. Peluncuran program percontohan tersebut dilangsungkan di SMAN 4 Surakarta, Senin (24/10/2022).

Acara peluncuran dihadiri Wali Kota Surakarta, Direktur Wahid Foundation, Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Steve Scott, dan Kepala Bakesbangpol Jateng.

Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid menjelaskan, program Sekolah Damai digagas Wahid Foundation dilatarbelakangi oleh hasil survei tren toleransi sosial keagamaan yang dilakukan oleh Wahid Foundation pada 2016.

Survei itu menyatakan bahwa 68 persen siswa SMA dan SMK bersedia untuk jihad ke Suriah, Afganistan, dan Palestina dan 78 persen di antaranya setuju dengan konsep negara khilafah.

“Atas dasar ini, menurut kami (Wahid Foundation) perlu ada sebuah program yang bisa mengintervensi secara langsung kebijakan sekolah yang bisa membuat praktik toleransi dan perdamaian membudaya di sekolah yaitu dengan program Sekolah Damai,” ujarnya.

Ia menerangkan, program Sekolah Damai memilki 3 prinsip dasar yang disebut 3 pilar sekolah damai, yaitu pilar kebijakan sekolah, pilar praktik toleransi dan perdamaian, serta pengelolaan organisasi kesiswaan.

Ketiga rumusan pilar tersebut menurutnya bertujuan untuk dapat menjadi pertimbangan dalam kebijakan di lembaga pendidikan ke depannya.

Selain di Jateng, program Sekolah Damai telah dijalankan sejak 2017 di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur dengan dukungan Pemerintah Australia melalui program Australia Indonesia Partnership for Justice 2 (AIPJ2).

Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Steve Scott mengatakan, Australia menghargai kemitraan bilateral jangka panjang dengan Indonesia, dan kerja-kerja yang telah dilakukan untuk mencegah ekstremisme kekerasan dan menyebarkan pesan toleransi dan perdamaian.

“Integrasi Sekolah Damai sebagai program Provinsi Jateng telah terbukti berhasil, semoga program ini dapat terus berlanjut dan semakin meluas,” kata ujar Scott.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendukung penuh peluncuran program Sekolah Damai. Menurunya ini merupakan program yang baik untuk membudayakan perdamaian di kalangan anak didik sekolah dan warga sekolah lainnya.

“Program Sekolah Damai perlu kita dorong dan berkelanjutan agar anak-anak kita terbiasa berbicara perdamaian, tidak ada yang saling membully, terbiasa melakukan moderasi dalam banyak hal, termasuk membangun relasi positif antar mereka yang berbeda suku, agama, status sosial dan lainnya,” ucap Ganjar melalui video. (*)

editor : tri wuryono

Baihaqi Annizar