in

50 Relawan Warga Ikuti Pelatihan Pencarian dan Pertolongan Bersama Basarnas

“Ini penting karena berhubungan erat dengan keselamatan nyawa manusia,”

Sebanyak 50 relawan atau potensi SAR yang berasal dari Rembang, Pati dan Blora mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Pertolongan Pertama Medis di Balai Kartini Kabupaten Rembang, selama tiga hari pada 21- 23 Februari 2023. (dokumentasi basarnas)

REMBANG (jatengtoday.com) – Sebanyak 50 relawan atau potensi SAR yang berasal dari Rembang, Pati dan Blora tampak antusias mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Pertolongan Pertama Medis di Balai Kartini Kabupaten Rembang, selama tiga hari pada 21- 23 Februari 2023.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) Semarang ini memberikan pengetahuan dan pelatihan kepada para relawan warga terkait bidang pencarian dan pertolongan.

Wakil Bupati Rembang Mochamad Hannies Cholil Barro yang hadir dalam kegiatan tersebut memberikan apresiasi penuh. “Ini penting karena berhubungan erat dengan keselamatan nyawa manusia. Tolong-menolong, saling menyelamatkan sesama,” katanya, Kamis (23/02/2023).

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang, Heru Suhartanto mengatakan sesuai amanat Undang-Undang (UU) Nomor 29 tahun 2014, Basarnas memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk melaksanakan pembinaan terhadap para potensi SAR.

“Salah satunya adalah melalui pelatihan atau bimbingan teknis di bidang pencarian dan pertolongan,” kata Heru.

Tujuannya, lanjut dia, untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para warga potensi SAR mengenai pertolongan pertama. “Peserta adalah warga yang berpotensi di Kabupaten Rembang, Pati dan Blora, berjumlah 50 peserta,” terangnya.

BACA JUGA: Sebanyak 47 Potensi SAR Diberikan Pelatihan Pertolongan Pertama

Instruktur dari Kantor SAR Semarang memberikan materi pembekalan di antaranya substansi Basarnas, pengantar pertolongan pertama, pemeriksaan fisik, pemindahan korban, fraktur, Bantuan Hidup Dasar dan Resusitasi Jantung Paru (BHD-RJP), penanganan cedera kepala, perdarahan dilanjutkan simulasi penanganan korban kecelakaan.

“Teori maupun praktik agar dapat bermanfaat dan bisa diaplikasikan di setiap kegiatan operasi pencarian dan pertolongan,” katanya. (*)