Minggu, Januari 24, 2021
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi
  • Masuk
IKUT MENULIS
Jateng Today
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
Jateng Today
No Result
View All Result

5 Strategi Mendikbud Tingkatkan Nilai PISA, Mutu Guru jadi Prioritas

PISA tidak hanya memberikan informasi tentang benchmark Internasional tetapi juga informasi mengenai kelemahan serta kekuatan siswa.

Jateng Today oleh Jateng Today
Jumat, 3 April 2020
di PENDIDIKAN - KESEHATAN
Reading Time: 4min read
Nadiem Minta Waktu untuk Tuntaskan Kasus Kekerasan Seksual di Kampus

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dalam peluncuran kebijakan Merdeka Belajar di Jakarta, Senin (10/2/2020). ANTARA/Dokumentasi Kemendikbud

BagikanTwit

JAKARTA (jatengtoday.com) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengungkapkan lima strategi agar kualitas pendidikan Indonesia dapat meningkat berdasarkan penilaian “Programme for International Student Assessment” (PISA).

“Ada lima strategi besar untuk hasil PISA ini, pertama adalah mengubah standar penilaian sendiri yang kita lakukan dari Ujian Nasional (UN) menjadi ‘assesment’ kompentensi minimum yang terinspirasi PISA dan soal-soalnya pun melekat dengan PISA,” kata Nadiem di kantornya, Jumat (3/4/2020).

Nadiem menyampaikan hal tersebut melalui “video conference” setelah mengikuti rapat terbatas dengan tema “Strategi Peningkatan Peringkat Indonesia dalam Programme for International Student Assessment (PISA)” yang dipimpin langsung Presiden Jokowi.

Dalam ratas tersebut Presiden Jokowi mengatakan berdasarkan skor rata-rata PISA tahun 2018 menurun di 3 kompetensi yaitu membaca, matematika dan sains.

“Tapi karena PISA hanya untuk usia 15 tahun maka kami akan menurunkan ke setiap jenjang SD, SMP, SMA dengan mengikuti standar internasional yaitu PISA dalam pemetaan pendidikan,” tambah Nadiem.

Dengan menggunakan standar PISA, dan bukan lagi UN maka “assesment” pendidikan Indonesia akan merujuk pada standar internasional.

“Tentu yang dites bukan hanya kognitif saja tapi juga karakter dan pernyataan hal-hal lain yang berhubungan dengan norma, norma kesehatan mental, kesehatan moral dan kesehatan anak-anak di masing-masing sekolah. Kita mengubah standar penilaian global yaitu PISA,” ungkap Nadiem.

Hal kedua adalah melakukan transformasi kepemimpinan sekolah.

“Kami akan memastikan guru-guru penggerak terbaik di berbagai daerah yang menjadi kepala sekolah dan mereka diberikan fleksibilitas dan otonomi dalam penggunaan anggaran dan penggunaan teknologi untuk meminimalisasi beban administrasi sehingga mereka bisa fokus kepada mentoring guru-guru di dalam sekolah mereka,” tambah Nadiem.

Kualitas Guru

Ketiga, Kemendikbud berencana untuk meningkatkan kualitas pendidikan profesi guru (PPG) agar dapat mencetak guru yang berkualitas baik yang memiliki misi menghasilkan siswa terbaik.

“Kami akan membuka program profesi guru lokal dan internasional dan akan menciptakan alumni yang lebih baik lagi karena ada banyak guru-guru PNS yang pensiun setiap tahunnya jadi pabrik guru kita harus diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya,” tambah Nadiem.

Menurut Nadiem, pelatihan-pelatihan guru saat ini sifatnya hanya teoritis namun ke depannya pelatihan akan meliputi praktik dan pelatihan ke sekolah-sekolah yang kualitasnya lebih baik.

“Jadi bukan hanya seminar tapi juga berinteraksi antara guru dan guru,” kata Nadiem.

Keempat, mentransformasi pengajaran yang sesuai tingkat kemampuan siswa.

“Sekarang karena banyak silabus dan kebijakan mengajar sangat ketat banyak guru yang tidak bisa mengajar dengan tingkat kemampuan siswa jadi kurikulum harus lebih fleksibel dan sederhana dan orientasi kompetensi dan dibantu juga dengan platform-platfrom ‘online’ yang membantu segmentasi pembelajaran,” ungkap Nadiem.

Dalam kondisi tersebut, murid-murid tidak harus mengerjakan tugas yang sama. Murid dengan kemampuan yang berbeda dapat mengerjakan tugas yang berbeda-beda.

Kelima, transformasi atau perubahan tidak hanya di Kemendikbud.

“Kemitraan kita dengan daerah dan berbagai organisasi penggerak akan kami tingkatkan. Kami percaya partisipasi masyarakat, organisasi, perusahaan-perusahaan yang punya passion di pendidikan, efek teknologi, start up-start up di pendidikan semua dirangkul untuk menyasar pendidikan pembelajaran siswa,” ungkap Nadiem.

PISA merupakan sistem ujian yang diinisasi oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) untuk mengevaluasi sistem pendidikan dari 72 negara di seluruh dunia.

Setiap tiga tahun yaitu pada tahun 2000, 2003, 2006, 2009, 2012 dan seterusnya bagi siswa berusia 15 tahun dipilih secara acak untuk mengikuti tes dari tiga kompetensi dasar yaitu membaca, matematika dan sains.

Indonesia mulai sepenuhnya berpartisipasi sejak tahun 2001. Pada setiap siklus, terdapat 1 domain major sebagai fokus studi.

PISA tidak hanya memberikan informasi tentang benchmark Internasional tetapi juga informasi mengenai kelemahan serta kekuatan siswa beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. (ant)

editor : tri wuryono

Trending Topic: Mendikbud Nadiem MakarimPISAProgramme for International Student Assessment
Masuk untuk Berkomentar

TERBARU

Social Distancing atau Lockdown, Mana yang Lebih Baik?

Infografis: PPKM Berlanjut Tekan Penularan Corona

23 Januari 2021
Tiga Hari ke Depan, Wilayah Ini Berpotensi Diguyur Hujan Ekstrem

Tiga Hari ke Depan, Wilayah Ini Berpotensi Diguyur Hujan Ekstrem

23 Januari 2021
Jokowi Pastikan Vaksinasi Covid-19 Dilakukan di Seluruh Tanah Air

11.280 Vaksin Covid-19 Tiba di Kudus, Vaksinasi Tahap Pertama Mulai 25 Januari

23 Januari 2021
Tanggap Darurat Gempa Sulbar Diperpanjang Dua Pekan

Tanggap Darurat Gempa Sulbar Diperpanjang Dua Pekan

23 Januari 2021
Riset Online dengan Research Note (Beta)

Riset Online dengan Research Note (Beta)

23 Januari 2021
industri-tekstile

Dirasa Memberatkan, HIPMI Jateng Desak Pemerintah Tinjau Ulang PPKM

23 Januari 2021

POPULAR NEWS

  • Eksotisme Bledug Kuwu, Situs Legenda Jaka Linglung

    Eksotisme Bledug Kuwu, Situs Legenda Jaka Linglung

    2830 share
    Share 1132 Twit 708
  • 10 Aplikasi Home Recording Musik Paling Canggih yang Patut Kamu Coba

    5717 share
    Share 2287 Twit 1429
  • Gaji Non ASN di Kota Semarang Tersendat, Begini Penjelasannya

    2736 share
    Share 1094 Twit 684
  • Sejarah Pemakaian Frekuensi 432Hz

    1551 share
    Share 620 Twit 388
  • Cara Hack Running Text LED Toko

    2409 share
    Share 964 Twit 602
jateng today

Kantor dan Redaksi

Diterbitkan oleh PT Cakra Media Jateng Kantor, Redaksi:
Gd. Monod Diephuis & Co.
Jl. Kepodang 11-13 Kota Lama, Semarang.

Telp: 024-8694252, 081325175005
Email: jatengtodayredaksi@gmail.com
Info Iklan: 081-325-17-5005

Direktur: Agus Suryo Winarto
Pemimpin Redaksi: Ricky Fitriyanto
Staf Redaksi: Tri Wuryono (Editor), Abdul Mughiz, Ajie Mahendra, Baihaqi Annizar, Yoyok Kusri
Webmaster: Day Milovich
Desain Grafis: Ninna Prana S
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi

© 2018 Jateng Today

No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
  • Masuk

© 2018 Jateng Today

Hai, Jumpa Lagi!

Masuk ke Akun Anda

Lupa Password?

Buat Akun Baru

Selangkah lagi. Isi formulir berikut:

Buat isian di semua kotak Masuk

Siap memulihkan password

Masukkan username atau email Anda untuk ganti password baru

Masuk