SEMARANG (jatengtoday.com) – Program sekolah swasta gratis di Kota Semarang mulai disiapkan. Kebijakan tersebut melanjutkan program sekolah negeri gratis di Kota Semarang, mulai 2020.
Untuk tahap pertama, sedikitnya tercatat sebanyak 41 sekolah swasta yang akan mendapatkan kucuran dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dari APBD Kota Semarang.
“Anggaran untuk program sekolah swasta gratis ini Rp 5,4 miliar,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Gunawan Saptogiri, Selasa (14/1/2020).
Dikatakannya, bantuan APBD tersebut menjadi pendamping anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang berasal dari pemerintah pusat. Sehingga dana BOP ini bisa digunakan untuk operasional sekolah yang tidak dianggarkan di dana BOS.
“Kami saat ini sedang melakukan persiapan teknis pelaksanaan,” katanya.
Dia menargetkan program sekolah gratis ini akan terealisasi pada tahun ajaran 2020/2021. Pada tahap pertama, tercatat ada 7 Taman Kanak-kanak (TK), 14 Sekolah Dasar (SD) dan 20 Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta yang akan diberikan dana BOP.
“Anggaran yang ditanggung Pemkot Semarang merupakan standar minimal. Sekolah swasta yang ingin lebih maju dan berkembang diharapkan bisa menggandeng pihak ketiga atau CSR (Corporate Social Responsibility),” katanya.
Pihaknya juga tidak mempermasalahkan sumbangan orang tua siswa atau komite sekolah selama sesuai aturan dan tidak membebankan setiap siswa. Sumbangan, artinya tidak diwajibkan. “Kan boleh ngasih boleh tidak,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo mengatakan, 2020 ini dana BOP dari APBD Kota Semarang baru bisa “memback up” 7 persen sekolah swasta di Kota Semarang. Artinya, masih 93 persen sekolah swasta yang belum bisa dibantu.
“Meski demikian, kami mengapresiasi program sekolah gratis untuk sekolah swasta ini,” katanya.
Lebih lanjut, sudah semestinya perhatian pemerintah merata. Tidak boleh ada kesenjangan antara sekolah swasta dan negeri. Sebab, baik sekolah swasta maupun negeri sama-sama berperan mencerdaskan generasi bangsa.
“Harapannya, ke depan semakin banyak sekolah swasta mendapat bantuan BOP ini. Sehingga bisa meringankan beban masyarakat,” katanya.
Meski banyak sekolah swasta yang membutuhkan bantuan dana, namun ada juga sekolah swasta yang tidak mau menerima bantuan. Terutama sekolah yang didirikan yayasan profit. “Yayasan memiliki otonomi. Ada sekolah yang tidak terima BOS, jika diberi BOP pasti juga tidak mau,” ujarnya. (*)
editor : ricky fitriyanto