in

300 KK Terdampak Banjir Akibat Sungai Meluap di Mangkang

Wilayah tersebut hingga kini masih cukup rawan banjir apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Kondisi Banjir di Perum Mangkang Indah RW 02 Kelurahan Wonosari, akibat talud saluran skunder Sungai Plumbon jebol, Jum'at (18/2/2022). (dokumentasi warga/BPBD Kota Semarang)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Banjir yang terjadi pada Jumat (18/2/2022) lalu di wilayah Mangkang Semarang sedikitnya mengakibatkan 300 kepala keluarga (KK)—atau kurang lebih 100 rumah, terkena dampak.

Warga yang terdampak banjir tersebut berada di tiga kelurahan, yakni Mangkang Kulon, Mangkang Wetan dan Mangunharjo di Kecamatan Tugu, serta Kelurahan Wonosari di Kecamatan Ngaliyan.

Hingga Senin (21/2/2022), bantuan sembako, tikar dan selimut masih terus didistribusikan untuk warga di wilayah tersebut. “Yang cukup parah di Kelurahan Mangkang Kulon dan Mangkang Wetan, hingga masuk ke rumah warga, jalan permukiman dan bagian teras rumah,” kata Camat Tugu, Kusnandir.

Dikatakannya, banjir tersebut akibat luapan Sungai Plumbon dan Sungai Bringin, serta tanggu jebol. “Banjir berlangsung tidak terlalu lama, yakni kurang lebih satu setengah jam, berangsur surut. Tidak ada warga yang mengungsi,” katanya.

Tetapi kurang lebih 100 rumah warga sempat terendam. Akibatnya lumpur masuk rumah dan sejumlah perkakas rumah tangga terkena dampak. “Kami masih terus mendistribusikan bantuan seperti sembako, tikar dan selimut,” katanya.

Tanggul jebol berada di Sungai Plumbon karena kapasitasnya tidak mampu menampung debit yang cukup besar saat hujan deras. “Ada tiga titik talut yang jebol. Masing-masing; dua titik talut di Sungai Beringin, kurang lebih sepanjang 15 meter, menggenangi rumah di wilayah Mangkang Wetan dan Mangkang Kulon. Sedangkan satu titik talut di Sungai Plumbon RT 4 RW 4 Mangunharjo juga 15 meter.

Banjir akibat luapan sungai dan tanggul jebol tersebut paling tinggi 50 centimeter menggenangi permukiman warga. “Penanganan sementara ini untuk tanggul jebol telah dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Tagana, ormas dan RT/RW, dengan karung berisi pasir dan tanah,” terangnya.

Kusnandir mengakui hingga saat ini, wilayah tersebut masih cukup rawan banjir apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Maka dia meminta kepada warga untuk terus waspada.

BACA JUGA: Sungai Meluap dan Tanggul Jebol, Ratusan Rumah Warga di Semarang Kebanjiran

“Apabila hujan deras, kami mengimbau agar warga mengamankan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi. Ini untuk mengantisipasi agar meminalisasi kerugian materi,” katanya. (*)