SEMARANG (jatengtoday.com) – Dari 34 tenaga medis RSUP dr Kariadi positif corona yang menjalani karantina di Hotel Kesambi Hijau Semarang, 26 diantaranya dinyatakan sembuh. Mereka diizinkan pulang ke rumah masing-masing sejak Jumat (24/4/2020) lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo menuturkan, 26 tenaga medis itu dinyatakan sembuh berdasarkan hasil tes laboratorium. Sementara 8 lainnya, masih harus dikarantina. Kondisi mereka dalam keadaan baik dan menunggu hasil laboratorium.
“Kami mendapat laporan, yang sudah sembuh 26 orang, dan mereka sudah pulang ke rumah sejak Jumat lalu,” terangnya, Selasa (28/4/2020).
Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengaku sudah dihubungi terkait kesembuhan tenaga medis tersebut. “Kemarin beberapa kawan-kawan yang di Kesambi itu kontak saya. Dia kirim foto dan say hello sambil mengucapkan terimakasih. Saya senang mereka bisa sembuh dan bisa membuat semangat lagi bagi yang lainnya,” ujarnya.
Menurut dia, mereka yang dikarantina di hotel Kesambi Hijau adalah tenaga medis sehingga mengetahui protokol kesehatan. Dukungan penuh dari masyarakat juga menjadi faktor utama cepatnya pemulihan mereka. Masyarakat yang ada di sekitar hotel dan warga Kota Semarang pada umumnya bahu membahu saling memberikan dukungan.
“Ada yang mengirim vitamin, buah-buahan, ada yang bantu jaringan agar mereka bisa menggunakan alat virtualnya lebih baik sehingga bisa tetap mengajar atau melakukan aktivitas lainnya. Bantuan dan dukungan itu membuat para tenaga medis ini happy dalam menjalani masa karantina. Hebat mereka, kami senang dan bangga dengan kabar ini,” tegasnya.
Gubernur mengatakan akan terus memberikan perhatian pada tenaga medis agar bisa bekerja dengan aman dan nyaman.
Sebelumnya, sebanyak 46 tenaga medis dikarantina di Hotel Kesambi Hijau Kota Semarang karena dinyatakan positif Covid-19. Dari jumlah itu, 34 diantaranya adalah dokter, perawat dan tenaga medis di RSUP Kariadi Semarang.
Para tenaga medis tersebut dinyatakan positif Covid-19 karena tertular dari pasien yang tidak jujur. Pasien yang sebenarnya baru pulang dari daerah zona merah itu tidak mengakuinya, sehingga saat periksa menulari para tenaga medis tersebut. (*)
editor: ricky fitriyanto