Pemimpin tidak sama dengan manajer.
Banyak mitos tentang leadership terjawab di buku ini. Bagaimana menjadi leader (tanpa peduli posisi dan keahlian kamu) dan tindakan apa saja yang diperlukan?
Buku ini tentang leadership, bisa diterapkan sendiri, namun tidak mudah karena leadership tidak diajarkan di semua sekolah. Buku ini menghancurkan banyak mitos tentang leadership. Ketika saya baca, saya tahu kesalahan saya dalam memahami leadership. Banyak catatan sejarah untuk jelaskan hukum kepemimpinan. Masih banyak bagian yang belum berisi “tindakan yang bisa dilakukan”.

Data Buku
Title 21 Irrefutable Laws of Leadership – Follow Them and People Will Follow You
Author John C. Maxwell
Foreword Steven R. Covey
Publisher HarperCollins Leadership; Revised & Updated edition
Date Published September 16, 2007
Year 2007
Language English
Edition Hardcover
Pages 336 pages
ISBN-10 0785288376
ISBN-13 978-0785288374
Amazon https://amzn.to/3IChNXo
*) Info: Saya tidak afiliasi dengan Amazon, penulis, maupun penerbit buku. Ringkasan buku ini tidak untuk tujuan komersial.
21 Hukum Tak-Terelakkan dari Kepemimpinan (Ikuti Ini Maka Orang Akan Ikuti Kamu)
1. Hukum Tutup
Efektivitas seseorang tergantung pada kemampuan dalam memimpin. Semakin baik, semakin efisien kamu.
McDonald bersaudara, tahun 1930-an, membuka restoran cepat-saji. Mereka sukses, ingin kembangkan konsep restoran waralaba mereka. Dalam beberapa bulan, mereka terima 300+ panggilan telepon dan surat tentang konsep McDonald. Yang terjual, hanya sekitar 10 orang. Hak waralaba diberikan ke Ray Kroc. Dalam 4 tahun, Kroc membuka 100 restoran, dalam 8 tahun menjadi 500 restoran, dan sekarang ada puluhan ribu di seluruh dunia.
2. Hukum Pengaruh
Tanpa pengaruh, kamu tidak pernah bisa pimpin orang lain.
Posisi seseorang tidak ada hubungannya dalam kemampuan memimpin.
Ada 5 mitos tentang leadership di pikiran orang:
- Mitos Manajemen. Menganggap pemimpin dan manajer itu sama. Salah. Manajer fokus pada pemeliharaan sistem dan proses; tidak punya pengaruh.
- Mitos Pengusaha. Penguraha dianggap pemimpin. Salah. Pengusaha bukan pemimpin jika tidak punya kemampuan pengaruh dan tidak bisa ubah orang lain (pelanggan atau karyawan).
- Mitos Pengetahuan. Orang pintar itu pemimpin. Salah. Leadership tidak bergantung pada pengetahuan. Orang pintar belum tentu punya pengaruh pada orang lain.
- Mitos Pionir. Menjadi “yang pertama” berarti pemimpin? Tidak.
- Mitos Posisi, Posisi kamu di organisasi tidak memberi kamu leadership. Banyak leader tanpa gelar, tetapi punya pengaruh besar.
“Dia yang mengira dirinya memimpin, tanpa pengikut, hanya berjalan-jalan.”
Jika kamu tidak bisa pengaruhi orang lain, mereka tidak akan ikuti kamu, dan jika tidak ikuti kamu beraerti kamu bukan leader.
Kepemimpinan itu pengaruh.
3. Hukum Proses
Kepemimpinan berkembang setiap hari, bukan dalam semalam.
Kepemimpinan adalah seperangkat keterampilan yang dapat dipelajari dan dikembangkan, dan butuh waktu karena leadership itu fenomena kompleks dengan banyak faktor.
Pemimpin terbaik adalah siswa dan terus belajar.
4 Fase Pertumbuhan Leadership
- Fase 1 — Tidak tahu apa yang tidak kamu ketiahui. Banyak orang tidak sadar kalau leadership itu penting.
- Fase 2 — Tahu apa yang tidak kamu ketahui. Fase butuh kepemimpinan, sadar tidak ada yang mengikuti, dan merasa harus belajar.
- Fase 3 — Peningkatan: Pekerjaan mulai terlihat hasilnya.
- Fase 4 — Tahu. Ketika kamu memikirkan setiap tindakanmu. Semuanya menjadi otomatis.
Di fase manapun, level kepemimpinan bisa kamu tingkatkan.
4. Hukum Navigasi
Pemimpin berhati-hati merencanakan cara mencapai tujuan.
Mereka visualkan perjalanan yang akan ditempuh: apa yang disiapkan sebelum berangkat, lewat jalan mana, butuh apa saja, dan hambatan apa yang mereka temui untuk perjalanan itu.
Pemimpin hebat, memvisualkan ini:
- Pengalaman sebelumnya.
- Apa yang dikatakan orang lain. Mereka mendengarkan orang lain, termasuk yang di luar organisasi.
- Kondisi. Sadar tanggung jawab, berpikir matang sebelum buat keputusan. Menentukan biaya sebelum buat komitmen.
- Intuisi dan fakta. Bersikap positif, percaya bisaberhasil, realistis, tanpa ilusi. Tantangan: menemukan keseimbangan sempurna antara optimis dan realistis.
Metode Perencanaan
- Rencanakan tindakan
- Tentukan tujuan
- Sesuaikan prioritas
- Beri tahu orang-orang penting
- Berikan waktu untuk menerima
- Ambil tindakan
- Antisipasi masalah
- Selalu mengarah ke berhasil
- Tinjau jadwal setiap hari
5. Hukum Bicara
Ketika pemimpin sejati berbicara, orang lain mendengarkan.
Posisi tidak menciptakan pemimpin. Jika kamu bicara dan semua orang diam untuk mendengarkan, itu tanda seorang leader. Ketika ia bertanya, semua orang melihat.
Jika kamu minta orang mengerti bahwa kamulah pemimpinnya, maka kamu bukanlah pemimpinnya.
7 Bidang Perhatian untuk Jadi Pemimpin Nyata
- Karakter kamu. Kepribadian yang menarik orang lain.
- Hubungan kamu. Hubungan yang berkembang. Selalu dan segera kembangkan hubungan kamu.
- Pengetahuan. Kamu tahu apa? Informasi memberikan kredibilitas. Tanpa informasi, tidak ada leadership.
- Intuisi. Lebih dari sekadar data. Bagaimana merasakan situasi, melihat kebutuhan, dan mengukur sukses.
- Pengalaman kamu. Tantangan besar apa yang pernah kamu hadapi sebelumnya?
- Sukses di masa lalu. Daftar pencapaian yang bagus, sudah “bicara”.
- Keahlian. Selama mereka pikir kamu punya keahlian bagus, mereka kamu ikuti kamu.
6. Hukum Kepercayaan (Trust)
Kepercayaan adalah dasar dari kepemimpinan.
Kualitas pemimpin yang dipercaya orang: kompetensi, koneksi, dan karakter. Kamu bukan ahli, orang bisa maafkan, asalkan kelemahanmu bukan di karakter buruk. Salah sedikit, kalau karakter buruk, tidak bisa dimaafkan. Orang lain setuju, tergantung karakter kamu.
Karakter yang baik adalah “konsisten”. Mereka bisa andalkan kamu setiap hari. Keputusan baik. Mengakui kesalahan. Menempatkan yang terbaik untuk orang lain dan organisasi, melampaui kepentingan kamu sendiri.
Kepercayaan tidak boleh dirusak.
7. Hukum Rasa Hormat
Orang secara alami mengikuti pemimpin terbaik.
Orang mengikuti selalu secara sengaja menghormati kepemimpinan kamu. Orang secara alami tertarik pada pemimpin yang dianggap lebih baik daripada diri mereka sendiri.
Ketika sekelompok orang asing bertemu, setelah fase penemuan, pemimpin terbaik secara alami akan mengambil alih.
“Fase 2 — Tahu apa yang tidak kamu ketahui. Fase butuh kepemimpinan, sadar tidak ada yang mengikuti, dan merasa harus belajar.”.
8. Hukum Intuisi
Pemimpin menilai segala sesuatu dengan bias kepemimpinan.
Ini bagian tersulit untuk dipahami. Tentang “intuisi” (naluri). Kualitas “sangat baik” (bukan hanya “baik”), ditentukan naluri.
Bisa lihat sinyal yang luput dari perhatian orang lain. Tahu apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Sebagian orang punya naluri bawaan seorang pemimpin, sebagian lain mengembangkan ini melalui pelatihan.
9. Hukum Magnetisme
Kepribadian kamu menentukan siapa yang kamu tarik.
Kelompok orang yang terpimpin akan menjadi perpanjangan kepribadian pemimpin mereka.
Kesamaan yang bisa digarap:
- Sikap
- Usia
- Pengalaman
- Nilai
- Kemampuan memimpin
10. Hukum Koneksi
Sentuh hati seseorang sebelum minta mereka bertindak.
“Emosi” membuat orang mau bertindak.
Hubungan personal. Mengembangkan kredibilitas dengan orang lain, dengan menyatakan ingin membangu mereka. Kamu tidak harus punya karisma tinggi. Pemimpin harus punya inisiatif “terhubung”, bukan meminta orang lain menginduk kepada mereka.
Hubungan kuat mempengaruhi loyalitas dan etos kerja.
Visi pemimpin menjadi aspirasi para pendukung.
11. Hukum Lingkaran
Potensi seorang pemimpin ditentukan orang-orang terdekatnya.
Pemimpin yang efektif dikelilingi orang-orang cerdas dan kompeten.
Ada 3 kelompok orang dalam setiap organisasi:
- Mereka yang menerima kepemimpinan dan melakukan yang terbaik.
- Mereka yang skeptis dan perlu diyakinkan.
- Mereka yang negatif dan menolak kepemimpinan.
Abaikan nomor 3. Prioritaskan nomor 1 dan 2.
Ada 5 tipe orang yang dapat menambah nilai di circle kamu:
- Mereka yang memiliki potensi yang mencoba untuk meningkatkan.
- Mereka yang positif dan memotivasi para anggota organisasi.
- Mereka yang memiliki nilai pribadi, yang meningkatkan pemimpin.
- Mereka yang memiliki nilai produksi, yang meningkatkan orang lain.
- Mereka yang memiliki nilai terbukti, yang mengangkat mereka yang mengangkat orang lain.
12. Hukum Pemberdayaan
Pemimpin yang percaya diri memberdayakan orang lain.
Pemimpin lemah takut memberdayakan orang lain karena khawatir tersaing, kehilangan kebergantungan orang lain kepadanya, takut menjadi tidak penting di organisasi.
Sebaliknya: semakin kamu beri banyak, kamu semakin kuat.
Pemimpin baik tidak takut perubahan karena perubahan membawa perbaikan.
Untuk memberdayakan orang lain, kamu harus percaya kepada mereka.
13. Hukum Reproduksi
Kamu butuh pemimpin untuk bangkitkan pemimpin lain.
Kalau ingin kembangkan kemampuan leadership kamu, bergaul saja dengan para pemimpin hebat. Misalnya: pemimpin di tim olah raga, dapat mengajarkan nilai-nilai leadership kepada pemimpin di bidang bisnis.
Perusahaan dengan pemimpin buruk, hanya akan membuat perusahaan itu semakin buruk.
14. Hukum Buy-In
“Buy-in” artinya “mengikuti saran”. *) Ini istilah dalam trading.
Orang mengikuti saran pemimpin sebelum mengikuti visi pemimpin itu.
Sebelum presentasi visi kamu ke pendukung, tanyakan, apakah mereka menghargai kamu? Jangan terbalik. Sekalipun tujuan kamu baik, belum tentu mereka ikuti kamu. Orang tidak ikuti tujuan baik, mereka ikuti pemimpin baik.
Pemimpin hebat mewujudkan pesan. Jika menurut orang dia kredible, pesan akan benar sendiri.
Jika tidak percaya pada siapa kamu dan apa visi kamu, mereka akan lari ke pemimpin lain.
Percaya pada pemimpin dan visinya, berarti dukungan penuh. Jika percaya kepada pemimpin tetapi meragukan visinya, mereka akan minta ganti visi.
Jangan ingin terlalu cepat dan diterima sebelum kamu presentasikan visi.
15. Hukum Kemenangan
Seorang pemimpin selalu temukan cara untuk bawa kemenangan bagi timnya.
Pemimpin menolak menyerah. Mereka bersinar ketika ada tekanan, tidak tertarik kemuliaan pribadi, tidak putus-asa, tetap bertahan ketika gagal.
Ada 3 Komponen untuk “Menang”:
- Visi bersatu. Berusaha untuk mencapai tujuan yang sama (antara pemimpin dan mereka).
- Skill beragam. Kemampuan (skill) saling melengkapi.
- Pemimpin yang membantu orang lain mencapai potensi mereka. Biarpun ada orang terpintar sedunia di organisasi kamu, peran terpenting ada pada pemimpin. Tanpa pemimpin, tidak ada kemenangan, karena ia memberikan motivasi, pemberdayaan, dan koordinasi.
Pemimpin hebat mengkesampingkan ego untuk mencapai tujuan bersama.
16. Hukum Momentum
Momentum membawa bantuan yang tak-ternilai bagi pemimpin.
Untuk ciptakan perubahan, bagun momentum. Mulai dengan langkah-langkah kecil. Tanpa momentum, orang malas selesaikan tugas, sekecil apapun.
2 Elemen untuk Ciptakan Momentum:
1) Persiapan. Kumpulkan skill; dan 2) Motivasi.
17. Hukum Prioritas
Pemimpin hebat menyadari: aktif tidak sama dengan produktif.
Seorang pemimpin memahami bahwa menjadi aktif berbeda dengan menjadi produktif.
Prioritas seluruh hidup, tidak peduli di lingkungan apa.
Pertanyaan untuk Diri Sendiri:
- “Apa yang dibutuhkan?”: Jika tidak diperlukan, hapus dari daftar yang harus dilakukan, atau delegasikan.
- “Apa yang akan membawa hasil terbesar?” Kerjakan yang paling efektif (kelihatan hasilnya).
- “Apa yang akan membawa hadiah terbesar”: Seorang pemimpin bekerja paling baik ketika dia mencapai sesuatu yang dia tahu akan memberinya hadiah pribadi terbesar.
Pemimpin hebat punya sistem produktivitas dan punya prioritas.
18. Hukum Pengorbanan
Seorang pemimpin harus menyerah untuk naik level.
Seorang pemimpin terkadang harus berkorban untuk mencapai tujuan yang telah dia tetapkan untuk dirinya sendiri. Itu bisa berarti membuang waktu luangnya dan tidak melihat keluarganya, menurunkan gajinya sendiri, melakukan PHK, secara drastis mengurangi pengeluaran organisasinya, berurusan dengan orang yang tidak disukainya. Semua tindakan ini dapat menyebabkan dia menjadi tidak populer atau diejek.
Ketika situasi tampak terhalang, sesuatu harus dikorbankan untuk memajukannya.
Ketika memilih untuk mengambil posisi kepemimpinan, Anda harus berhenti memikirkan diri sendiri. Semua yang penting adalah pemenuhan visi. Semua pemimpin besar harus berkorban untuk bangkit.
Tidak ada kesuksesan tanpa pengorbanan.
19. Hukum Pengaturan Waktu
Waktu sama pentingnya dengan visi dan tindakan.
4 Kemungkinan Hasil yang Berkaitan dengan Waktu
- Tindakan salah pada waktu yang salah, membawa bencana.
- Tindakan benar pada waktu yang salah, sebabkan perlawanan.
- Tindakan salah pada waktu tepat, itu kesalahan.
- Tindakan tepat pada waktu tepat, membawa sukses.
Tangkap peluang begitu saja, karena peluang bisa datang-pergi sesukanya.
Tidak cukup hanya dengan perencanaan dan analisis. Perlu menemukan momen ideal untuk bertindak.
20. Hukum Pertumbuhan Eksplosif
Untuk tumbuh, pimpin pendukung. Untuk berkembang biak, pimpin pemimpin.
Kunci pertumbuhan adalah leadership. Bantu orang lain untuk capai potensi mereka, maka organisasi akan berkembang.
Menilai efektivitas organisasi: hitung jumlah pemimpin di situ; bukan jumlah karyawan.
Organisasi perlu buat program untuk kembangkan lebih banyak pemimpin.
Mengembangkan pemimpin tidaklah mudah. Mereka sulit ditemukan dan direkrut, sulit dipegang, karena mereka energik dan selalu ingin maju.
21. Hukum Warisan
Nilai pemimpin diukur dari warisan yang ia tinggalkan.
2 Persiapan Kepergian Pemimpin:
- Organisasi kuat;
- Siapkan penerus.
Untuk suksesi terbaik, pemimpin harus:
- Pimpin dengan visi jangka-panjang
- Ciptakan budaya kepemimpinan
- Berkorban untuk menang besok
- Utamakan semangat tim
- Tinggalkan organisasi dengan integritas
Signifikansi berasal dari kemampuan pemimpin untuk bekerja bagi diri mereka sendiri.
Pemimpin hebat menciptakan hal-hal hebat tanpa dirinya.
Sampai kapanpun, 21 hukum kepemimpinan di atas tidak terelakkan, selalu terjadi. [dm]